Bloomberg Technoz
Tayang pada
30 Juli 2025 pukul 00.00
Danantara Kaji Ajak Swasta dan BUMN Danai 6 Proyek DME Batu Bara
Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tengah mengkaji sejumlah skema pendanaan untuk 6 proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) senilai Rp164 triliun, termasuk mengajak pihak swasta dan perusahaan pelat merah berinvestasi pada proyek itu.
Danantara juga tengah mempertimbangkan berinvestasi langsung pada proyek tersebut, atau justru menggabungkan pendanaan pihak swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) dengan pendanaan yang dilakukan Danantara.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani menyatakan Danantara masih mengkaji seluruh skema pendanaan tersebut. Saat ini, Danantara tengah melakukan evaluasi terhadap dokumen pra-feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Jadi, dari kami, dari Danantara, justru kami ini ingin mengajak dunia usaha untuk ikut berinvestasi dengan potensi-potensi investasi yang ada di Indonesia, gitu,” kata Rosan kepada awak media, usai Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II, di kantornya, Selasa (29/7/2025).
Rosan menegaskan Danantara akan mendorong pihak swasta maupun BUMN untuk ikut berinvestasi pada proyek DME batu bara tersebut.
Namun, dia enggan menyebut pihak mana saja yang telah berminat ikut menggelontorkan dana pada proyek hilirisasi batu bara itu.
Rosan juga memastikan kajian yang dilakukan Danantara atas rencana pembangunan proyek tersebut akan dilakukan bersama pihak independen, guna memastikan risiko yang mungkin timbul dari berinvestasi dalam proyek DME batu bara.
“Kami tidak mau mengambil risiko untuk melakukan ini setengah-setengah. Dalam segala bidang, kita nggak mau. Ini benar-benar secara proper, secara benar semualah prosesnya,” pungkas dia.
Untuk diketahui, proyek DME batu bara tercatat memiliki nilai kebutuhan investasi terbesar dari 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi yang akan dibiayai oleh Danantara.
Dalam paparan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, terungkap bahwa pemerintah berencana membangun proyek DME batu bara di 6 lokasi, yakni; Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali hingga Banyuasin.
Bahlil menjelaskan DME batu bara tersebut masuk menjadi salah satu dari delapan proyek di sektor mineral dan batu bara (minerba). Nantinya, proyek tersebut akan terdiri dari proyek yang belum dijalankan dan juga proyek baru.
Dia pun menyinggung bahwa dirinya pernah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek DME batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) di Muara Enim, Sumatra Selatan ketika masih menjadi Menteri Investasi.
Bahlil tak menampik proyek DME batu bara di Muara Enim tersebut mangkrak pembangunannya. Meskipun menjadi salah satu proyek prioritas yang akan digarap pemerintah, ujarnya, DME batu bara masih berpotensi tidak dilanjutkan.
“Proyek baru yang dimasukkan itu adalah proyek yang belum dijalankan. Akan tetapi, kalau yang sudah dikaji, memang kajiannya butuh waktu yang lama,” kata Bahlil usai penyerahan dokumen pra studi kelayakan proyek hilirisasi dan ketahanan energi, pekan lalu.
“Kan pernah juga kita melakukan groundbreaking di Sumsel, dahulu waktu itu saya masih jadi Menteri Investasi. Pernah kita melakukan groundbreaking, tetapi kan enggak jalan. Itu masih bagian ikutan, cuma memang tempatnya belum tentu di situ,” tegas dia.
Adapun, proyek DME itu mengambil bagian sekitar 26,52% dari keseluruhan nilai investasi proyek yang diajukan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional ke Danantara. Proyek itu juga diklaim dapat menyerap 34.800 tenaga kerja.
Besarnya porsi DME batu bara dalam proyek hilirisasi yang akan disokong Danantara sekaligus mengonfirmasi sinyal yang dilempar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno pada Maret.
“Paling gede DME. Proyek DME-nya 4, itu [nilai investasinya] sekitar US$ 11 miliar,” ujar Tri ditemui di kantornya, Selasa (4/3/2025).
Saat itu, bagaimanapun, rencana hilirisasi yang akan diajukan ke Danantara mencakup 21 proyek. Tri mengatakan nilai investasi gasifikasi batu bara menjadi DME ditaksir mencapai US$11 miliar atau sekitar Rp180,8 triliun dari total investasi untuk 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang menembus Rp659,2 triliun.
Tri ketika itu memerinci proyek hilirisasi dari sektor pertambangan akan mencakup 4 proyek hilirisasi batu bara menjadi DME, 1 proyek hilirisasi besi, 1 proyek hilirisasi alumina, 1 proyek hilirisasi alumunium, 2 proyek hilirisasi tembaga, dan 2 proyek hilirisasi nikel.
(azr/wdh)
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada