Bloomberg Technoz
Tayang pada
3 Juli 2025 pukul 00.00
Batu Bara Menggila, Harga Tertinggi dalam Hampir 5 Bulan Terakhir
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara mengawali perdagangan semester II-2025 dengan finis di jalur hijau. Harga si batu hitam kini sudah melewati level US$ 110/ton.
Pada Selasa (1/7/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup di US$ 111,8/ton. Melonjak 1,73% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 4 Februari atau hampir 5 bulan terakhir.
Dalam seminggu terakhir, harga batu bara bertambah 4,88% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 6,12%.
Musim panas di bumi belahan utara (northern hemisphere) membuat penggunaan pendingin ruangan meningkat. Otomatis permintaan listrik akan terangkat.
Di China, misalnya. Bloomberg News memberitakan, suhu udara di Shanghai, Nanjing, dan Hangzhou bisa mencapai 35-39 derajat celcius. Bahkan bisa jadi menyentuh 40 derajat celcius.
Badan Energi China memperkirakan puncak permintaan listrik bisa mencapai sekitar 100 gigawatt lebih tinggi dibandingkan musim panas tahun lalu. Oleh karena itu, pemerintah China berjuang agar tidak terjadi kekurangan pasokan, apalagi sampai pemadaman alias blackout.
Upaya tersebut dilakukan dengan memupuk kecukupan sumber energi, termasuk batu bara. Ekspektasi terhadap tingginya permintaan membuat harga batu bara naik.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau jatuh terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara nyaman di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 64. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.
Namun dengan kenaikan yang sudah begitu tajam belakangan ini, harga batu bara berisiko turun. Ada kemungkinan harga batu bara akan menguji support US$ 109/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka support lanjutan ada di rentang US$ 108-104/ton.
Adapun resisten terdekat adalah US$ 113/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik dengan target paling optimistis di US$ 119/ton.
(aji)
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Tayang pada
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Tayang pada