CNBC Indonesia

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

Batu Bara China Diam-Diam Banjiri RI, Banyak Dikirim ke Daerah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dikenal sebagai pengekspor batu bara terbesar ke China. Lantas apa jadinya kalau China yang sekarang gantian, mengekspor batu bara produksinya ke China?

Jangan kaget, ternyata hal itu adalah faktanya. Dikutip dari Reuters, China telah mengirimkan sedikitnya tiga kargo batubara kokas ke pengolah bahan baku di Sulawesi, Indonesia pada Mei 2025.

Ini adalah langkah yang jarang terjadi karena China biasanya adalah pengimpor utama, bukan pengekspor, bahan bakar pembuat baja ini.

Seperti diketahui, batu bara kokas merupakan salah satu bahan bakar utama dalam industri baja. Hal ini berbeda dengan batu bara thermal yang dipakai sebagai bahan bakar pembangkit umum.

Pengiriman tersebut, diperkirakan dijual oleh perusahaan milik negara China Shanxi Coking Coal Group. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menilai apakah batubara kokas China dapat bersaing secara ekonomi di pasar luar negeri melawan pemasok tradisional seperti Australia, Rusia, dan Mongolia, kata sumber tersebut.

Batu bara itu dikirimkan ke:

  • China Risun Group, untuk digunakan di pabrik pengolahan kokas mereka di Sulawesi;

  • Hong Kong Jinteng Development Ltd, yang kemudian mengekspor batubara itu ke Indonesia;

  • Dan ke sebuah fasilitas milik Dexin Steel di Indonesia.

Pengiriman ini adalah ketiga kalinya sejak awal 2024. Langkah ini tidak biasa mengingat China adalah importir batu bara terbesar dan bukan pengekspor.

Harga batubara kokas China umumnya tidak kompetitif dibandingkan dengan produk dari Australia, Rusia, dan Mongolia, Namun, permintaan yang meningkat di Asia Tenggara, terutama di Sulawesi yang menjadi pusat pemrosesan kokas dan baja, telah membuka celah bagi penjualan batubara kokas China.

"Ini lebih seperti uji pasar daripada tren baru. Biayanya masih lebih tinggi dibandingkan pemasok utama lainnya." kata seorang pedagang internasional, dikutip dari Reuters.

Sumber perdagangan lainnya menyebutkan bahwa produksi baja yang melambat di China telah menyebabkan kelebihan pasokan batubara kokas, sehingga membuka kemungkinan ekspor, meski untuk volume kecil.

Di Indonesia, kapasitas pabrik pengolahan kokas di Sulawesi belum sepenuhnya dimanfaatkan, hanya beroperasi di sekitar 60-70%, sebagian karena pembatasan impor dari India, menurut seorang sumber industri di wilayah tersebut.

Langkah China ini menggarisbawahi bagaimana dinamika perdagangan batubara kokas global mulai bergeser, meskipun pasar percaya bahwa ekspor batubara kokas dari China ke Indonesia kemungkinan akan tetap terbatas dalam waktu dekat karena faktor biaya dan kualitas.


(wur/wur)

IDX Channel.com

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

23/06/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

23/06/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

23/06/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

CNBC Indonesia

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

23/06/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Tayang pada

23 Juni 2025 pukul 00.00

23/06/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh

Alamat Sekretariat.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Email Sekretariat.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Situs web dibuat oleh