Investor Daily
Tayang pada
31 Juli 2025 pukul 00.00
Baru Bagi Dividen Triliunan, Emiten Batu Bara ini Ungkap Laba Terbaru
JAKARTA, investor.id – Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 7,3% pada semester I-2025 menjadi US$ 349,25 juta atau setara Rp 5,72 triliun, dibanding periode sama tahun lalu US$ 376,77 juta. Kenaikan beban yang lebih tinggi dibanding pendapatan, menekan perolehan bottomline perseroan pada paruh pertama tahun ini.
Manajemen Bayan Resources dalam laporan keuangan semester I-2025 yang dipublikasi Rabu (30/7/2025) mengungkapkan, perseroan mampu mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,62 miliar atau Rp 26,55 triliun sepanjang Januari-Juni 2025. Angka itu naik 5,32% dibanding periode sama tahun lalu US$ 1,54 miliar.
Sebanyak 99,38% dari total pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan batu bara yang mencapai US$ 1,61 miliar, dan sisanya US$ 9,9 juta dari bisnis nonbatu bara. Dari total penjualan batu bara yang sebesar US$ 1,61 miliar, sebesar US$ 1,28 miliar atau 79,39% berasal dari pasar ekspor, dan sisanya US$ 332,24 juta atau 20,6% dari pasar domestik.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan ikut naik. Tercatat, beban pokok pendapatan BYAN pada semester I-2025 meningkat 14,42% menjadi US$ 1,09 miliar dibanding periode sama tahun lalu US$ 957,25 juta.
Kenaikan beban terutama terjadi pada biaya pengupasan tanah, pertambangan dan pengangkutan batu bara, hingga royalti batu bara. Peningkatan beban pokok pendapatan yang melebihi pertumbuhan pendapatan, membuat laba bruto perseroan tergerus 9,65% dari US$ 582,56 juta menjadi US$ 526,3 juta. Dan laba bersih ikut berkurang 7,3% menjadi US$ 349,25 juta pada semester I-2025.
Dalam laporannya ke otoritas bursa, Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck Kwong juga mengungkapkan bahwa liabilitas perseroan per 30 Juni 2025 berkurang hingga 23,5% menjadi US$ 923,88 juta dibanding posisi 31 Desember 2024 sebesar US$ 1,2 miliar.
“Hal ini terutama disebabkan adanya pelunasan pinjaman bank, penurunan utang pajak, dan penurunan utang usaha, yang diimbangi dengan peningkatan utang dividen,” ujar Low Tuck Kwong.
Bagi Dividen
Sementara itu pada 23 Juli kemarin, Bayan Resources baru saja membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar US$ 0,012 per saham. Dividen sebesar US$ 400 juta atau setara Rp 6,55 triliun tersebut, setara 43,38% laba bersih perseroan di tahun 2024.
Sebelumnya, Bayan Resources membayarkan dividen interim tahun buku 2024 senilai total US$ 300 juta atau setara Rp 4,91 triliun. Dividen senilai US$ 0,009 per saham itu dibagikan kepada para pemegang saham BYAN pada 8 Januari 2025.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Tayang pada