Tempo
Tayang pada
12 Agustus 2025 pukul 00.00
Bahlil: Investasi Sektor Energi Meningkat
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan total investasi di sektor energi sepanjang semester I 2025 mencapai US$ 13,9 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 11,2 miliar.
Bahlil mengatakan realisasi investasi pada semester I 2025 tersebut naik sekitar 24,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ia mengatakan angka itu juga menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. “Sebagian besar investasi berasal dari sektor migas dan minerba yang totalnya hampir mencapai Rp 200 triliun,” kata Bahlil dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Senin, 11 Agustus 2025.
Bahlil merinci, penopang utama peningkatan investasi tersebut yaitu sektor minyak dan gas bumi (migas) yang menyumbang sekitar US$ 8,1 miliar. Mineral dan batu bara berkontribusi sebesar US$3,1 miliar. Adapun sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) berkontribusi US$0,8 miliar sektor kelistrikan sebesar US$1,9 miliar.
Dari jumlah investasi itu, Bahlil mengklaim telah berdampak terhadap terbukanya lapangan pekerjaan. “Sekitar 753 ribu tenaga kerja terserap dari total realisasi investasi tersebut,” ujarnya.
Selain investasi, Bahlil mengatakan sektor ESDM juga berkontribusi terhadap kenaikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada semester pertama 2025, realisasi PNBP dari sektor ini mencapai Rp 138,8 triliun atau sudah 54,5 persen dari target tahunan sebesar Rp 254,5 triliun.
Bahlil mengatakan kontribusi terbesar berasal dari sektor minerba sebesar Rp 74,2 triliun, diikuti oleh migas yang memberikan Rp 57,3 triliun. Sektor EBT menyumbang Rp 1,09 triliun, sementara sektor lainnya mencapai Rp 6,2 triliun.
Menurut Bahlil, sektor ESDM berperan penting dalam postur penerimaan negara. “Total PNBP dari ESDM porsinya 10 hingga 12 persen dari target penerimaan negara. Ini hanya dari PNBP, belum termasuk pajak penghasilan badan yang bisa lebih besar. Sektor ESDM adalah kunci bagi negara dalam menjalankan pendapatan sekaligus menjalankan amanat pasal 33,” ujarnya.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Tayang pada
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Tayang pada
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Tayang pada