Katadata
Tayang pada
29 Oktober 2025 pukul 00.00
Bahlil: Ada Dua Opsi Investor Asing yang Siap Garap Proyek DME Batu Bara RI
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini ada dua opsi calon investor penggarap DME. Satu berasal dari Cina, lalu yang kedua adalah investor gabungan antara Korea Selatan dan Eropa.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada keputusan final terkait investor mana yang akan menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Proyek ini ditargetkan mulai berjalan lagi pada 2026.
“Kami belum finalkan (investor) DME, sekarang kami sedang lakukan studi kelayakan (FS) dengan teknologinya,” kata Bahlil saat ditemui usai acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa (28/10).
Bahlil menjelaskan meskipun belum ada investor, rencana proyek ini tidak menghadapi masalah. Sebab, bahan baku hilirisasi menjadi DME adalah batu bara dengan nilai kalori rendah yang jumlah cadangannya banyak di Indonesia.
“Teknologinya sekarang sudah jauh lebih efisien, semakin lama teknologi juga berinovasi jadi lebih baik,” ucapnya.
Proyek DME ini termasuk dalam salah satu dari 18 Proyek Prioritas yang diserahkan Dokumen Pra Studi Kelayakan (FS) ke Danantara pada beberapa bulan lalu. Secara rinci, 18 proyek tersebut terdiri atas 8 proyek hilirisasi mineral dan batubara, 2 proyek transisi energi, 2 proyek ketahanan energi, 3 proyek hilirisasi pertanian, serta 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan.
Di sektor hilirisasi minerba, 6 proyek di antaranya merupakan hilirisasi batu bara senilai Rp 164 triliun. Rencananya keenam proyek ini akan berada di Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada