TEMPO
Tayang pada
24 Oktober 2025 pukul 00.00
Badan Geologi Gandeng Kampus untuk Eksplorasi Mineral dan Batu Bara
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyaksikan penyerahan dokumen perjanjian kerja sama eksplorasi mineral dan batu bara dari Badan Geologi pada perwakilan ITB, UGM, UPN, dan Unpad di Bandung, Rabu, 22 Oktober 2025. Lewat kerja sama tersebut, Badan Geologi dan sejumlah kampus tersebut berkolaborasi untuk melakukan kegiatan eksplorasi mineral dan batu bara.
“Dalam rangka ketahanan energi dan juga hilirisasi, kami melakukan kegiatan dengan perguruan tinggi, bagaimana untuk kegiatan eksplorasi bisa dilakukan sama-sama,” kata dia selepas penyerahan dokumen tersebut di Bandung, Rabu, 22 Oktober 2025.
Yuliot mengatakan dalam kerja sama tersebut pihak kampus bisa memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang ada di Badan Geologi, sementara pengembangan teknologi yang dilakukan di perguruan tinggi juga bisa diterapkan untuk kebutuhan eksplorasi. “Jadi dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, Badan Geologi, dan perguruan tinggi, kami mengharapkan kegiatan kegeologian itu bisa ditingkatkan untuk waktu-waktu ke depan,” kata dia.
Yuliot mencontohkan bahwa sejumlah lokasi di Indonesia memiliki indikasi mineral kritis dan logam tanah jarang, namun belum bisa dimanfaatkan. “Untuk mineral, kita memiliki indikasi mineral kritis dan juga logam tanah jarang yang cukup, tapi selama ini kan belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, apalagi untuk kebutuhan industri dalam negeri, pengembangan-pengembangan dalam rangka hilirisasi, pengembangan teknologi itu juga bisa kita manfaatkan. Dengan adanya survei yang kita lakukan, jadi kita akan mengetahui spot-spot atau titik-titik di mana potensi yang kita miliki,“ kata dia.
Secara terpisah, Kepala Badan Geologi M. Wafid mengatakan area eksplorasi yang dilakukan Badan Geologi ada pada bagian hulu, yakni risetnya. “Badan Geologi kegiatannya di bagian hulu, bagian eksplorasi bagian riset, tidak ada hubungannya dengan IUP, tidak ada hubungannya dengan pengelolaan tambang, tetapi adalah riset mencari, identifikasi semuanya, kita punya berapa sih, kita punya apa saja,” kata dia di Bandung, Rabu.
Wafid mengatakan kolaborasi dengan perguruan tinggi itu bertujuan untuk melakukan identifikasi mineral dan batu bara. Penentuan lokasi eksplorasi juga dilakukan bersama-sama dengan kampus. “Kita berdiskusi mana lokasi yang paling pas untuk dilakukan ekplorasi,” kata dia.
Wafid menambahkan bahwa ekplorasi yang dilakukan juga termasuk mencari lokasi primer untuk mineral kritis dan logam tanah jarang. “Kita lagi cari primernya yang belum dapat, semuanya sekundernya atau by product seperti ada pada ikutan geotermal,” kata dia.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad Mega Fatimah Rosana mengatakan kerja sama tersebut terkait dengan permintaan Presiden pada Kementerian ESDM untuk menemukan cadangan mineral baru. Badan Geologi selanjutnya mengajak kerja sama dengan perguruan tinggi. “Kami dengan Badan Geologi, terutama Pusat Sumber Daya Mineral dan Batu Bara, yang memang fungsinya untuk eksplorasi, kami bekerja sama dengan mereka," kata dia, di Bandung, Rabu.
Mega mengatakan masing-masing perguruan tinggi mendapat tugas berbeda. ITB, UGM, dan UPN melakukan eksplorasi mineral dan batu bara, sementara Unpad diminta melakukan pengawasan proses eksplorasi tersebut bersama Badan Geologi.
Perwakilan UGM, Bambang Kun, mengatakan kampusnya memilih area eksplorasi di dua tempat berbeda. Untuk mineral di Sulawesi, sementara untuk batu bara di Sumatera. “Secara teknis nanti kawan-kawan tenaga ahli yang bergerak di situ,” kata dia, di Bandung, Rabu.
Berbarengan dengan penyerahan dokumen kerja sama tersebut, Badan Geologi juga meluncurkan tiga layanan baru, yakni GeoMap, Portal Mitigasi Bencana Geologi, dan Geologi Nusantara. GeoMap merupakan layanan peta digital geologi yang bisa diunduh gratis. Portal Mitigasi Bencana Geologi merupakan situs data interaktif kebencanaan geologi yang diklaim dikembangkan seluruhnya dengan piranti lunak open source.
Adapun Geologi Nusantara (GeoNusRa) merupakan forum ilmiah yang menggabungkan geolog dari lintas lembaga, akademisi, praktisi, industri, dan pemerintah sebagai ajang kolaborasi untuk penguatan keunggulan geosains kawasan.
“Program ini menjadi wujud nyata komitmen Badan Geologi dalam mendukung kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman geologi, seperti gempa bumi, letusan gunung api, dan gerakan tanah. Dengan sistem yang cepat dan interaktif, informasi kebencanaan bisa sampai ke masyarakat secara real-time,” kata Wafid.
Sumber:
Artikel Lainnya
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Tayang pada
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Tayang pada
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Tayang pada