Bisnis Indonesia
Tayang pada
11 Desember 2025 pukul 00.00
Anak Usaha Golden Energy (GEMS) Raih Pinjaman Rp900 Miliar dari Bank Mandiri
Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha tidak langsung PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), PT Borneo Indobara (BIB), memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan limit pinjaman mencapai Rp900 miliar.
Corporate Secretary GEMS, Sudin, menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian fasilitas kredit senilai Rp900.000.000.000 tersebut telah dilakukan oleh BMRI dan BIB pada 10 Desember 2025.
“Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 5 sampai dengan 7 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit term loan,” ujar Sudin dalam keterbukaan informasi, Rabu (10/12/2025).
Sudin menambahkan, fasilitas kredit ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan cash flow gap dalam rangka pengembangan usaha serta kebutuhan umum perusahaan dan grup. Adapun fasilitas tersebut dijamin dengan sejumlah aset sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit term loan.
“Fasilitas kredit tersebut akan berdampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Borneo Indobara (BIB) juga telah memperoleh fasilitas kredit dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dengan limit pinjaman Rp1 triliun. Perjanjian kredit tersebut ditandatangani pada 10 Juni 2024, dengan tenor 12 bulan untuk kebutuhan modal kerja.
“Fasilitas ini akan mendukung pertumbuhan operasional perseroan serta memperkuat kondisi keuangan GEMS karena adanya tambahan modal kerja,” kata Sudin dalam keterbukaan informasi, Rabu (12/6/2024).
Kinerja GEMS Tertekan Semester I/2025
Dari sisi kinerja, GEMS mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada semester I/2025. Emiten batu bara Grup Sinarmas ini membukukan laba bersih US$151,6 juta atau setara Rp2,46 triliun (kurs Jisdor Rp16.231 per dolar AS per 30 Juni 2025).
Pendapatan usaha GEMS turun 16,30% menjadi US$1,14 miliar (Rp18,57 triliun) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,36 miliar.
Penjualan luar negeri merosot signifikan menjadi US$482,07 juta dari US$917,3 juta pada tahun sebelumnya. Sementara pendapatan dalam negeri meningkat menjadi US$662,3 juta dari US$449,8 juta pada semester I/2024.
Beban pokok penjualan naik tipis 1,34% menjadi US$743,3 juta dari US$733,49 juta. Dengan demikian, laba kotor GEMS turun 36,71% menjadi US$401,08 juta dari US$633,7 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Alhasil, laba bersih GEMS anjlok 52,14% YoY menjadi US$151,6 juta dari US$316,9 juta.
Sumber:
Artikel Lainnya
Liputan 6
Tayang pada
1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
METRO
Tayang pada
10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia
CNBC Indonesia
Tayang pada