Ruang Energi
Tayang pada
7 Oktober 2025 pukul 00.00
60% Batu Bara Nasional dari Kaltim, Gubernur Harum: Jangan Sampai Kemajuan Nol, Kerusakan di Mana-Mana!
Samarinda, Kaltim, ruangenergi.com – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih bertumpu pada “emas hitam” dan migas. Hingga kini, power ekonomi daerah ini masih dikendalikan oleh eksploitasi sumber daya alam (SDA) tak terbarukan: minyak, gas, dan utamanya, batu bara. Kaltim bahkan menyumbang 60 persen dari total produksi batu bara nasional.
Namun, ketergantungan ini memicu alarm dari pucuk pimpinan daerah.
Gubernur Kaltim, Dr. H. Rudy Mas’ud (Harum), mengingatkan bahwa meskipun eksploitasi SDA wajib dikelola sesuai ketentuan, dampaknya harus benar-benar signifikan bagi kemajuan ekonomi daerah.
Gubernur Harum, yang menamatkan seluruh jenjang pendidikan (S1, S2, dan S3) di Kaltim, menunjukkan keprihatinannya yang mendalam. Ia menyadari betul bahwa seberapa besar pun kekayaan yang dihasilkan dari pertambangan, tidak akan pernah mampu memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
“S1, S2 dan S3 saya di sini (Kaltim) Pak. Orientasi saya sumber daya alam dan lingkungan,” ungkap Gubernur Harum saat menerima audiensi jajaran Badan Bank Tanah di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu 1 Oktober 2025, dikutip dari instagram @pemprov_kaltim
Bagi Harum, pertambangan harus meninggalkan jejak positif, bukan hanya lubang dan kerusakan.
“Kalau ada tambang, maka harus ada kemajuan. Yang masalah itu, jika kemajuannya tidak ada, tapi kerusakan dimana-mana. Itu persoalan,” tegasnya.
Penegasan keras ini ditujukan agar bisnis pertambangan tidak hanya mengeruk kekayaan lalu “meninggalkan lingkungan.” Sebaliknya, Gubernur menekankan bahwa bisnis tambang wajib memberikan dampak peningkatan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat lokal.
Kontribusi yang diharapkan mencakup:
Infrastruktur: Perusahaan harus berkontribusi dalam pembangunan jalan bagi masyarakat.
Air Baku: Pemanfaatan void (lubang) tambang untuk penyediaan air baku atau air bersih. Contoh praktik baik ini sudah dilakukan oleh PT Indominco Mandiri di Bontang, PT KPC di Kutai Timur, dan PT Berau Coal di Berau.
Dukungan Sektor Lain: Kontribusi positif di bidang pertanian, perikanan, pendidikan, dan sosial.
Melalui penekanan ini, Gubernur Harum ingin memastikan bahwa setiap aktivitas eksploitasi SDA di Kaltim harus seimbang antara profit dan tanggung jawab sosial serta lingkungan. Kesejahteraan harus dirasakan masyarakat, bukan hanya segelintir korporasi.
Sumber:
Artikel Lainnya
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Tayang pada
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Tayang pada
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Tayang pada
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Ruang Energi
Tayang pada