Bisnis Indonesia
Tayang pada
5 Desember 2025 pukul 00.00
180 Juta Ton Batu Bara Dibakar di Dalam Negeri per Oktober 2025, Listrik dan Semen Terbesar
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi domestic market obligation (DMO) batubara telah mencapai 180,9 juta ton hingga Oktober 2025. Dari total tersebut, sekitar 66% diserap oleh sektor kelistrikan.
Direktur Penerimaan Mineral dan Batubara ESDM Totoh Abdul Fatah mengatakan harga DMO batubara masih stagnan, sektor kelistrikan dipatok US$70 per ton dan untuk sektor non listrik lainnya US$90 per ton.
“Untuk tahun 2025 sendiri produksi kita ditargetkan 739 juta ton dan sampai Oktober 2025 itu baru mencapai 661,8 juta ton dan DMO nya telah mencapai 180,9 juta ton dan harga rata-rata HBA nya 111,24 itu rata2 dari Januari-Oktober,” kata Totoh, Rabu (3/12/2025).
Totoh juga menyinggung kinerja produksi dan DMO dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data ESDM, pada 2021 produksi batubara mencapai 613 juta ton dengan DMO 133 juta ton atau sekitar 25%, sedikit di bawah target.
Pada periode 2022–2025, realisasi DMO mengalami peningkatan menjadi sekitar 27%, melampaui target minimal 25%. Totoh menjelaskan bahwa HBA sempat mencapai puncaknya pada 2022.
“HBA pada tahun 2022 itu cukup signifikan kenaikannya, bisa mencapai US$266,3. Sebetulnya dari tahun 2021 sudah ada potensi kenaikan dan pada tahun puncaknya di 2022. Kemudian tahun 2023 turun ke US$201, tahun 2024 kembali ke sekitar US$121, dan saat ini lebih turun lagi, rata-rata Januari sampai Oktober itu hampir saja US$111 per ton,” paparnya.
Terkait pemanfaatan domestik, Totoh menegaskan bahwa kelistrikan menjadi pengguna terbesar yakni dengan porsi 66% dari total DMO nasional.
Serapan batubara domestik sepanjang Januari–Oktober 2025 didominasi oleh sektor kelistrikan, yang secara konsisten mencatat volume terbesar setiap bulan. Penggunaannya berada pada kisaran 9,7–12,4 juta ton per bulan, dengan puncak pada Agustus sebesar 12,43 juta ton.
Setelah kelistrikan, sektor dengan serapan terbesar adalah semen, meski pergerakannya lebih fluktuatif. Konsumsi semen berada pada kisaran 2,8–7,1 juta ton, dengan puncak di Mei sebesar 7,15 juta ton.
Pengguna signifikan lainnya meliputi pupuk dan tekstil, yang menunjukkan kenaikan pada pertengahan tahun. Pupuk sempat mencapai 1,18 juta ton pada Agustus, sementara tekstil melonjak menjadi 1,74 juta ton pada Oktober, mencerminkan peningkatan aktivitas industri pengolahan.
Sektor briket, kertas, metalurgi, dan kategori lain-lain mencatat konsumsi yang jauh lebih kecil, masing-masing stabil pada level di bawah satu juta ton per bulan.
Sumber:
Artikel Lainnya
Liputan 6
Tayang pada
1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam
Bisnis Indonesia
Tayang pada
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Tayang pada
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
METRO
Tayang pada
10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia
CNBC Indonesia
Tayang pada