Jakarta (ANTARA) - KAI Logistik mencatat batu bara mendominasi 90 persen dari total volume angkutan barang sebesar 7.619.168 ton hingga Triwulan III 2024.
"Pada triwulan ketiga, KAI Logistik berhasil mencatatkan kinerja volume angkutan hingga mencapai 7.619.168 ton hingga akhir September ini," kata Direktur Utama KAI Logistik Fredi Firmansyah dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa KAI Logistik, anak usaha KAI, kian memperkokoh posisinya sebagai perusahaan logistik di tanah air.
Pada triwulan ketiga 2024, KAI Logistik berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dari kinerja volume yang meningkat sebesar 26 persen dibandingkan rata-rata triwulan sebelumnya di berbagai segmen produk di antaranya KAI Logistik, Express, KAI Logistik Plus, dan KAI Logistik Pro.
"Peningkatan kinerja yang cukup signifikan ini tentunya didorong oleh performa yang kuat dari beberapa segmen bisnis perusahaan," ujarnya.
Meski begitu, Fredi tidak menyebutkan jumlah volume angkutan pada periode yang sama di tahun 2023.
Di triwulan ketiga tahun 2024, lanjut Fredi, segmen bisnis angkutan batu bara di Sumatra Selatan mendominasi dengan menjadi kontributor utama yang memberikan kontribusi sebesar 90 persen dari total volume angkutan atau sekitar 6,8 juta ton.
Selain itu, segmen angkutan kontainer mencapai 589.500 ton, angkutan non kontainer sebesar 134.366 ton, dan layanan kurir menyumbang 17.013 ton.
Menurut Fredi, capaian itu mencerminkan komitmen kuat perusahaan dalam terus meningkatkan kualitas layanan logistik yang dimiliki.
"Kinerja ini merupakan hasil dari upaya intensif kami dalam menghadirkan solusi logistik yang terpadu dan inovatif, sejalan dengan visi kami untuk dapat menjadi total logistics solution," terang Fredi.
Lebih lanjut, Fredi mengatakan bahwa di triwulan, KAI Logistik telah mengambil berbagai langkah penting, salah satunya melalui pengembangan segmen KAI Logistik Plus sebagai bagian dari strategi peningkatan layanan.
"Perusahaan mengambil langkah strategis melalui peningkatan kapasitas angkut kontainer yang ditingkatkan dari 20 GD menjadi 30 GD untuk rute Klari, Karawang menuju Semarang dan Surabaya PP (pergi-pulang)," ucapnya.
Upaya itu ditujukan untuk menjawab permintaan dan kebutuhan pelanggan dalam mempercepat proses distribusi di kawasan industri strategis.
Melalui peningkatan kapasitas perusahaan mampu mengakomodir pengiriman kontainer sebanyak 60 Teus atau 1.080 ton dalam satu perjalanan.
Tidak hanya itu, tambahnya, KAI Logistik juga melakukan penguatan melalui adaptasi teknologi informasi khususnya digitalisasi dalam mendukung proses bisnis layanan dengan penerapan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).
Ia berharap inovasi itu dapat menjadi solusi yang membantu dalam mengoptimalkan proses Supply Chain Management (SCM).
"Implementasi RFID ini dilakukan secara bertahap, dengan target pemasangan tag RFID pada lebih dari 2.000 kontainer di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Fredi.