Tayang pada
15 Mei 2025 pukul 00.00
APBI dan Ditjen Minerba Tegaskan Komitmen terhadap Efisiensi dan Keberlanjutan di ICEE 2025
Jakarta, 15 Mei 2025 — Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Priyadi, menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi dinamika industri batubara yang terus berubah. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Coal and Energy Expo (ICEE) 2025.
Priyadi menegaskan bahwa dalam kondisi pasar yang fluktuatif, optimalisasi efisiensi operasional adalah kunci utama yang sepenuhnya berada dalam kendali industri. ICEE 2025 diharapkan menjadi platform berbagi praktik terbaik, menjalin kemitraan strategis, dan memperkuat daya saing industri batubara nasional.
“Kami percaya melalui sinergi dan inovasi, industri batubara Indonesia tetap bisa kompetitif di tengah tantangan global. Meskipun batubara berwarna hitam, Clean Coal Technology mampu mengubahnya menjadi biru,” ujar Priyadi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Siti Sumilah Rita Susilawati, turut menyampaikan perkembangan positif sektor batubara Indonesia dalam dua tahun terakhir. Produksi tahun 2024 mencapai lebih dari 836 juta ton dengan ekspor sebesar 555 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama energi ke negara-negara seperti China dan India.
Rita juga menyoroti kontribusi besar sektor ini terhadap penerimaan negara dengan lebih dari Rp 140 triliun PNBP pada 2024. Pemerintah membuka pintu luas untuk investasi dan kerja sama teknologi demi mendorong pembangunan rantai pasok mineral kritis yang berkelanjutan dan mencapai target net zero emission.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan, ICEE 2025 menjadi tonggak penting dalam memastikan sektor pertambangan Indonesia terus memberi manfaat ekonomi sekaligus mendukung agenda transisi energi nasional.