
Menidaklanjuti rencana imbal dagang Indonesia dengan pihak Korea Selatan terkait kerjasama pengembangan pesawat tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Experiment (KF-X/IF-X) maka diadakan kembali rapat lanjutan dengan pembahasan identifikasi daftar perusahaan batubara yang bisa ikut serta dalam proses imbal dagang ini pada hari Rabu,21 Agustus 2019 bertempat di kantor Kementerian Perdagangan.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Direktur Fasilitasi ekspor impor Olvy Andrianita. Hadir dalam rapat ini perwakilan dari APBI-ICMA, beberapa perusahaan batubara seperti dari PT.Adaro Indonesia, PT.Berau Coal, PT.Antang Gunung Meratus, PT.Mitrabara Adi Perdana Tbk dan lain-lain. Selain dari perusahaan batubara hadir pula perwakilan dari PT. Dirgantara Indonesia, Asosiasi Tekstil, beberapa perusahaan lainnya, serta beberapa instansi pemerintah sesuai undangan.
Dalam kesempatan ini dilakukan identifikasi beberapa perusahaan batubara yang akan ikut serta dalam proses imbal dagang dengan Korea Selatan. Beberapa perusahaan batubara menyampaikan masukannya agar proses imbal dagang ini bisa berjalan dengan lancar seperti kalori batubara yang dibutuhkan Korea Selatan harus lebih jelas, kontinuitas perusahaan batubara yang bisa suplai batubara serta kemampuan kapasitas produksi perusahaan batubara yang akan ikut serta dalam imbal dagang ini.
Selain komoditas batubara, maka dalam rencana pertemuan dengan pihak Korea Selatan tanggal 3-4 September 2019 akan dikomunikasikan kembali komoditas apa saja selain batubara yang bisa di ikutsertakan dalam proses imbal dagang ini. Beberapa komponen hasil perusahaan PT.Dirgantara Indonesia, barang-barang tekstil dan kelapa sawit akan diusulkan kembali agar bisa menjadi komoditas yang bisa dipilih oleh pihak Korea Selatan dalam proses imbal dagang ini.
Sehubungan diperlukan data detail dari masing-masing perusahaan batubara untuk kelancaran proses imbal dagang ini, maka akan dilakukan pertemuan khusus dengan masing-masing perusahaan batubara dikemudian hari.