.jpeg)
Bertempat di Hotel The Acacia, Kramat Jaya Jakarta(21 Agustus 2019) telah diadakan FGD dengan tema “Optimasi Kebijakan dan Peraturan Dana Subsidi untuk Peningkatan Ketahanan” yang dilaksanakan oleh Asosiasi Pengamat Energi Indonesia (APEI).
Saat ini telah terjadinya subsidi BBM yang tidak tepat sasaran tanpa ada solusi atau rencana mitigasi yang komprehensif dan berkelanjutan. Disisi lain, keuangan negara mengalami masalah triple defisit berupa defisit fiskal, neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan. Salah satu penyebab defisit-defisit tersebut adalah besarnya kebutuhan impor minyak, gas dan BBM yang volume konsumsinya terus meningkat. Kondisi defisit umumnya akan semakin pada pada saat harga minyak dunia naik, sementara harga jual BBM dipertahankan tetap, tidak naik.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas Asosiasi Pengamat energi Indonesia (APEI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan :
- Mendapatkan masukan dari pemerintah, para pakar dan stakeholder terkait tentang berbagai aspek menyangkut kebijakan subsidi energi dan BBM yang berlaku saat ini, terutama seperti yang diatur dalam Perpres No.191/2014;
- Merekomendasikan berbagai masukan dan usul perbaikan, terutama perubahan atas Perpres No.191/2014 dan penetapan kebijakan sistem subsidi yang komprehensif, sehingga masalah defisit dan ketahanan energi dapat diperbaiki.
Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif APBI-ICMA berkenan hadir dalam acara sebagai salah satu nara sumber. Beberapa narasumber lain yang berkenan hadir antara lain dari Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Perwakilan dari PT.KAI, Perwakilan PT.PELNI, Pengurus Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO), Pengurus Asosiasi Penyalur Bahan Bakar Minyak Indonesia (APBBMI) dan beberapa nara sumber lainnya.