
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Electrum, siap memproduksi motor listrik pada 2024.
TOBA bahkan merogoh kocek US$350 juta atau setara Rp5,3 triliun (asumsi kurs Rp15.383 per dolar AS).
Direktur Pelaksana Electrum Patrick Adhiatmadja mengungkapkan perusahaan ingin menghentikan penambangan batu bara yang selama ini mereka lakukan, setidaknya dalam lima tahun ke depan. Kucuran dana ratusan juta itu siap diberikan untuk Electrum hingga 2025.
"Pada 2024, kami berniat untuk mulai memproduksi motor listrik di Indonesia dan dilanjut dengan pengemasan baterai," kata Direktur Pelaksana Electrum Patrick Adhiatmadja, dikutip dari Reuters, Kamis (13/10).
Patrick juga mengatakan Electrum bakal memasok motor listrik untuk perusahaan jasa kurir.
Sejak diluncurkan tahun lalu, Electrum telah mendistribusikan sekitar 300 unit motor listrik yang dibeli dari pabrikan Taiwan dan Indonesia.
Tahun depan, perusahaan patungan ini menargetkan sanggup mendistribusikan hingga 10 ribu unit.
Beberapa layanan yang ditawarkan Electrum antara lain penukaran baterai dan penyewaan motor listrik kepada pengemudi Gojek.
Direktur Utama TOBA Dicky Yordan mengatakan Electrum memang memiliki akses ke lebih dari 2 juta pengemudi Gojek.
Namun, petinggi TOBA tidak membagikan total investasi yang dibutuhkan untuk pembuatan pabrik produksi motor listrik ini. Meski begitu, mereka mengatakan ada sumber pendanaan lain selain dari bisnis batu bara.
Wakil Presiden TBS Energi Pandu Sjahrir menjelaskan TOBA menargetkan untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada 2030 dan memiliki sebagian besar pendapatan dari sumber selain bisnis pertambangan batu bara.
Dia mengatakan hanya sebagian kecil dari belanja modal perseroan ke depan yang akan disisihkan untuk bisnis batu bara.
"Bagi kami, pada 2027 sudah tidak ada lagi penggalian batu bara," jelasnya.
Selain merogoh kocek US$350 juta untuk investasi di Electrum, TOBA juga menyisihkan US$ 150 juta untuk proyek energi baru dan terbarukan (EBT), seperti pembangkit listrik tenaga air, angin, dan biomassa.